
Pedro Rodrigues Filho, yang dikenal dengan julukan "The Brazilian Maniac," adalah salah satu pembunuh berantai paling kontroversial di dunia. Berbeda dengan banyak pembunuh lainnya, Rodrigues dikenal karena sering menargetkan pelaku kejahatan, yang membuatnya dianggap sebagai "pembunuh para kriminal." Namun, hal ini tidak mengurangi kekejaman dari tindakannya. Ia mengaku telah membunuh lebih dari 100 orang, termasuk ayah kandungnya sendiri.
Awal Kehidupan dan Tanda Kekerasan
Pedro Rodrigues Filho lahir pada 17 Juli 1954 di Santa Rita do SapucaĆ, Brasil. Kehidupannya sejak awal diwarnai dengan kekerasan. Ia lahir dengan tengkorak yang cacat akibat pukulan yang diterima ibunya saat hamil dari sang ayah yang kejam. Lingkungan penuh kekerasan ini tampaknya membentuk pola pikirnya yang brutal.
Rodrigues melakukan pembunuhan pertamanya pada usia 14 tahun, ketika ia menembak wakil wali kota di desanya yang ia tuduh telah memecat ayahnya secara tidak adil dari pekerjaannya. Tidak lama setelah itu, ia juga membunuh seorang penjaga keamanan yang dianggap bertanggung jawab atas pencurian makanan dari keluarganya.
Jalan Kekerasan dan Target Kriminal
Seiring waktu, Rodrigues mulai mengarahkan tindakannya pada para kriminal. Ia mengejar mereka yang terlibat dalam aktivitas ilegal seperti perdagangan narkoba, pencurian, atau pembunuhan. Ia menyebut tindakannya sebagai "membersihkan dunia dari orang jahat." Julukan "The Brazilian Maniac" muncul karena caranya membunuh yang kejam dan sering dilakukan tanpa rasa penyesalan.
Salah satu insiden paling mencolok dalam hidupnya adalah pembunuhan terhadap ayah kandungnya sendiri. Setelah ayahnya membunuh ibunya dengan brutal, Rodrigues membalas dendam dengan menikam ayahnya hingga tewas. Tidak hanya itu, ia kemudian mengeluarkan jantung ayahnya dan memakan sebagian darinya, tindakan yang menggambarkan betapa mengerikan dorongan kekerasannya.
Penangkapan dan Kehidupan di Penjara
Rodrigues ditangkap pertama kali pada tahun 1973. Saat di dalam penjara, ia terus melakukan pembunuhan terhadap sesama narapidana yang dianggapnya "tidak bermoral." Ia mengaku telah membunuh lebih dari 40 narapidana selama masa hukumannya.
Meski hukum Brasil membatasi hukuman penjara maksimum menjadi 30 tahun, Rodrigues dijatuhi hukuman lebih dari 400 tahun karena kejahatan yang terus ia lakukan selama di penjara. Namun, ia akhirnya dibebaskan pada tahun 2007 setelah menjalani hukuman selama 34 tahun.
Kehidupan Setelah Bebas

Setelah dibebaskan, Rodrigues mengaku telah meninggalkan kehidupan kriminal dan mencoba membangun citra baru. Ia bahkan menjadi tokoh media dengan membagikan kisah hidupnya melalui platform digital, di mana ia berbicara tentang kejahatan, moralitas, dan dampak masa lalunya.
Namun, tahun-tahun berikutnya tetap penuh kontroversi. Pada tahun 2011, ia kembali ditangkap karena tuduhan keterlibatan dalam keributan, meskipun akhirnya dibebaskan lagi.
Warisan dan Pelajaran dari Kisah Rodrigues
Kisah Pedro Rodrigues Filho mencerminkan bagaimana kekerasan dapat menjadi siklus yang menghancurkan, terutama ketika terjadi dalam lingkungan yang penuh konflik sejak masa kecil. Meskipun ia menargetkan para kriminal, tindakannya tetap menjadi kejahatan brutal yang tidak dapat dibenarkan.
Kasusnya juga menjadi peringatan tentang kompleksitas moral dalam dunia kriminal, di mana garis antara "pahlawan" dan "penjahat" bisa kabur. Pedro Rodrigues Filho adalah sosok yang penuh kontradiksi: seorang pembunuh berantai yang membenarkan kekejamannya dengan alasan memburu pelaku kejahatan lain.
Kisahnya tetap menjadi salah satu cerita paling mengejutkan dalam sejarah kriminal Brasil, sekaligus pengingat akan bahaya dari dendam dan kekerasan yang tidak terkendali.